Story
Di
Synalaya telah dibangun sebuah gedung biologi terbesar di Indonesia,
oleh sebab itu banyak para ilmuan luar negeri yang datang ke Indonesia
untuk melihat dan bergabung kedalamnya.
Prof. Juan adalah salah satu ilmuan luar negeri yang berasal dari Jepang yang ikut bergabung.
Namun
Ia telah melakukan hal yang illegal yaitu membuat suatu formula untuk
di sebar luaskan di negaranya untuk para tentara Jepang yang berefek
bila seseorang yang disuntik oleh ramuan formula tersebut akan menjadi
kebal terhadap rasa sakit dalam hal fisik seperti tertembak atau di
sayat, formula tersebut diberi nama Virus Type-A. Namun kecerobohan
yang membuat hal tersebut benar-benar illegal, saat formula tersebut
masih dalam eksperimen, ia langsung mencoba Virus tersebut kepada Daniel
(ketua dari Pendukung Prof. Juan) yang malah menghasilkan efek yang
sangat fatal, tubuh Daniel menjadi berwarna kehijauan dan dalam selang
beberapa detik ia menjadi pemakan orang yang otomatis membunuh semua
para pendukung Prof. Juan karena sedang berada didalam ruangan,
sementara ruang tersebut penuh oleh darah dan monster-monster Virus
Type-A, Prof. Juan langsung melarikan diri dengan membawa hasil
eksperimen tadi dan sembunyi-sembunyi keluar dari Indonesia. Virus
Type-A itu sendiri adalah virus yang dimutasikkan dari virus Sindrome Guillain-Barré.
Info wrote: Sindrom
Guillain–Barré (SGB) adalah peradangan akut yang menyebabkan kerusakan
sel saraf tanpa penyebab yang jelas. Sindrom ini ditemukan pada tahun
1916 oleh Georges Guillain, Jean-Alexandre Barré, dan André Strohl.
Mereka menemukan sindrom ini pada dua tentara yang menderita
keabnormalan peningkatan produksi protein cairan otak. Diagnosis SGB
dapat dilakukan dengan menganalisa cairan otak dan electrodiagnostic.
Indikasi terjadinya infeksi adalah kenaikan sel darah putih pada cairan
otak. Sedangkan bila menggunakan electrodiagnostic, dapat melalui
pemeriksaan konduksi sel saraf.
Vires
adalah seorang pemuda berusia 19thn yang baru saja dipecat dari
pekerjaannya (seorang pembuat software komputer) karena sering bolos,
yang ia kerjakan hanyalah bermain game Survival Horror yaitu Resident
Evil [Penggamer Zombie], bahkan saking benar-benar menyukainya, ia telah
menamatkan semua versinya (tinggal menunggu keluaran baru) Senjata yang
paling Ia inginkan dan banggakan adalah Shotgun. Dia tinggal bersama
adiknya Dave dirumah temannya Altar, karena Vires
berlatar belakang agak malas yang akhirnya meminta izin untuk tinggal
bersama temannya. Ia pun sudah ditinggalkan oleh kedua orangtuanya
(meninggal akibat kecelakaan) sejak 1 tahun yang lalu. Dan akhirnya
harta waris yang lumayan banyakpun dibagikan kepada Vires dan Daze.
Shotgun
yang ia inginkan dari dulu akhirnya dapat terbeli dengan illegal,
setengah dari harta warisannya ia pakai untuk membeli Shotgun dengan
beralasan untuk perlindungan diri.
Sementara Prof. Juan kabur
dari Indonesia, kota Synalaya semakin hancur oleh monster-monster Virus
Type-A yang mulai merajalela dimana-mana, bahkan kedaerah-daerah kecil
Synalaya, polisi-polisi tak berkutik.
Vires
akhirnya mengetahui hal tersebut yang menghancurkan sebagian besar kota
Synalaya, ia bertekad untuk pergi dari tempat persembunyiannya (rumah
Altar) menuju ke gedung Biologi untuk mengetahui kejadian apa yang telah
menimpa mereka dengan cara survival menggunakan shotgunnya (meskipu
amat amatir dan agak asal-asalan) yang pelurunya terbatas dan sudah
mulai menipis.
Dan dalang dari semua kehancuran ini adalah Prof. Juan. (tetapi sesuatu yang tak diduga adalah dalangnya).
0 comments:
Post a Comment